Hetalia: Axis Powers - Rome

Minggu, 01 Desember 2013

Sistem Pendidikan di negeri Sakura, Jepang

Konbawa :D !! minna-san!!

Kali ini saya akan nge post yang bertema pendidikan, sekaligus cari ide buat post yang lain. Jadi, selamat membaca ya!

Karena saya sudah kelas 9, jadi sebentar lagi saya akan menghadapi ujian nasional. Namun, saya bingung apakah UN hanya di negeri Indonesia. Sejak saat itu saya pun mulai mencari referensi tentang sistem pendidikan di negara lain. Yang saya pernah saya baca adalah sistem pendidikan di negeri Jepang *maklum otaku nyari nya yang jepang-jepang gitu -_-

Setelah kucari dari koran dan internet ternyata aku baru tau kalo di jepang nggak diselenggarakan UN sejak tahun lalu, karena sebagai dampak atas gempa bumi dan tsunami tanggal 11 Maret 2011 di Tohoku (Fukushima, Miyagi dan sekitarnya) yang membuat banyak sekali murid sekolah kehilangan sekolahnya sehingga pendidikan mereka jadi agak terlantar. Karena itu UN tidak diadakan karena banyak nya pelajar kehilangan sekolah dan gurunya. UN di jepang telah diadakan selama 42 tahun, tapi itu hanya diberikan pada kelas 6 sd dan kelas 9 smp.

Di Jepang Soal UN nya sangat lah sulit, bahkan lebih sulit dari soal olimpiade yang diadakan di Indonesia. Alasan pemerintah untuk mengadakan ini adalah untuk mempersiapkan siswa-siswanya untuk mengikuti ajang kompetisi tingkat internasional. Sistem pendidikan disana, setelah UN selesai diselenggarakan akan diambil beberapa yang terbaik untuk dibina lagi dan diikutkan dalam ajang kompetisi Internasional. Tapi setelah bencana yang melanda Jepang 2 tahun, UN pun berhasil di hapus oleh pemerintah jepang.

Namun, dampak dari penghapusan UN tersebut peringkat olimpiade olimpiade jepang turun drastis. Namun, pemerintah Jepang telah menanggulani nya dengan menerbitkan kurikulum baru, Dalam kurikulum ini pemerintah Jepang lebih menekankan dalam pelajaran bahasa inggris agar pelajarnya dapat bergaul dengan siswa siswa dari luar.

Pendidikan di Jepang sampai dengan SMP mendapat subsidi uang dari pemerintah sehingga pelajar dapat belajar gratis. Tidak seperti Indonesia yang kalau mau berpendidikan tinggi harus memiliki uang yang banyak. Disana subsidi dari pemerintahnya ditransfer uang ke rekening orangtuanya, buat uang sekolah, beli makanan, beli baju sekolah, beli alat tulis sekolah dan transportasi sekolah.

Ujian masuk sekolah di Jepang memang sangat sulit. Kalau lulus, umumnya lulus semua, kalau tidak lulus  biasanya ada pendidikan tambahan bagi pelajar tersebut. Pada dasarnya sekolah mau meluluskan semua murid sampai dengan SMA asal si anak benar-benar belajar dengan baik sesuai petunjuk sekolah dan pendidikan yang diberikan gurunya. Jadi lulus disana kayaknya mudah nggak butuh nilai tapi butuh niat.

Jadi agar bisa membuat siswa-siswa nya pintar dan niat. Didirikanlah bimbel yang bersubsidi (Juken dalam bahasa jepangnya). Disana siswa tidak hanya diajarkan teori, melainkan diajak untuk bereksperimen dan menyelesaikan masalah lapangan. Jadi nggak heran kalau disana belajar kaya rekreasi karena sering keluar ke sekolah

Itulah beberapa potret sistem pendidikan di Jepang, terima kasih telah membaca dan tunggu postingan saya yang berikutnya. Arigato Gossaimau :D !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar